Minggu, 25 Mei 2014

Keajiban Air Zamzam

Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Ka’bah tanpa makan-minum, selain Zamzam. “Siapa yang telah memberimu makan?”. “Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku” Abu Dzarr menjelaskan, “Saya juga tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus”. Tambah Abu Dzarr. Lalu Nabi saw menjelaskan: ”Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”.
Nabi saw menambahkan: “Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas)

Air Zamzam memiliki struktur unik dan kemampuan penyembuhan luar biasa. Keistimewaan air Zamzam memang tak terbantahkan. Walau setiap tahun diambil jutaan manusia dari seluruh dunia, sumber air itu tidak pernah surut.

Berapa banyak air Zamzam yang di “kuras” setiap musim haji? Mari kita hitung secara sederhana. Jamaah haji yang berdatangan dari seluruh penjuru dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jemaah diberi 5 liter air Zamzam ketika pulang nanti ke tanah airnya.

Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zam-zam ke negaranya, itu saja sudah 10 juta liter. Disamping itu selama di Mekah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari, maka totalnya sudah 50 juta liter !!. Ini hanya gambaran saja, betapa luar biasanya air Zamzam ini dikonsumsi manusia, tanpa pernah kering!

Itulah salah satu keanehannya. Puluhan juta liter air bisa keluar dari sumur di Mekah ini yang letaknya di tengah padang pasir yang kering. Daerah gurun yang hujannya saja cuma 2 kali setahun. Dan air itu keluar dari sumur air yang hanya seukuran sekitar 5 x 4 meter sedalam 40an meter, bukan dari bendungan seukuran Waduk Ombo misalnya. Allahu akbar.

Hasil penelitian sampel air di Eropa dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zamzam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zamzam.

Itu mungkin sebabnya air Zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan.Tambahan lagi, hasil laboratorium Eropa menunjukkan bahwa Zamzam layak untuk diminum, sehat untuk diminum.

Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang complain. Dan air Zamzam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun seperti layaknya air PAM kita. Murni air sehat.


Tak hanya itu, hasil penelitian Dr. Masaru Emoto dari Jepang membuktikan air Zamzam memiliki struktur unik dan kemampuan penyembuhan yang luar biasa.

Sejarah telah membuktikan khasiat dan keistimewaan air Zamzam dari zaman ke zaman. Di sebuah cekungan bukit batu hitam gersang, di mana curah hujan hanya 10 sentimeter per tahun, secara teoritis sangat tak masuk akal jika di dalamnya terkandung sumber mata air bersih yang luar biasa deras, berkhasiat, dan kaya mineral.
Meski usianya sudah lebih dari 4.000 tahun (sejak putra Nabi Ibrahim dilahirkan, pen.), mata air ini masih dapat dinikmati seluruh umat manusia hingga kini.

Kisah memancarnya air Zamzam diawali pada zaman kenabian Ibrahim. Kala itu Nabi Ibrahim yang harus bertolak ke negeri Syam atas perintah Allah terpaksa meninggalkan istrinya Siti Hajar dan bayinya Ismail di lembah Mekkah yang tandus. Sekantung kurma dan air yang ditinggalkan untuk mereka berdua habis setelah 2 hari berselang. Ketika rasa haus sudah mencapai ubun-ubun dan si kecil Ismail menangis kehausan, bingunglah Siti Hajar.

Berlarilah Siti hajar mencari air melintasi Bukit Shafa lalu kembali ke Bukit Marwah. Namun air yang dicarinya tidak juga ditemukan. Namun pada putaran ke-tujuh setelah bolak-balik Shafa dan Marwah, Siti Hajar terduduk lemas di samping bayinya. Tiba-tiba dari tanah tempat duduk Ismail yang saat itu menangis kuat sambil menghentak-hentakkan kakinya keluarlah air. Sang ibu yang kaget spontan berseru, “Zummi, zummi” (berkumpullah, berkumpullah). Dari cerita inilah kata Zamzam berasal.

Sumur air Zamzam yang tak pernah kering dan tak tercemar ini terdapat di Gurun Saudi Arabia. Keberadaannya senantiasa mengundang decak kagum. Bayangkan saja, sumber air zamzam saat difoto satelit ternyata terhubungkan dengan Laut Merah atau Laut Mati yang bersatu menuju satu titik di bawah Ka’bah.Tak heran jika air ini tidak pernah habis sepanjang zaman.

Begitu juga seputar kejernihan dan khasiatnya. Siapa nyana jika air Zamzam sudah mengalami proses penyaringan sangat unik, yakni melalui bebatuan dan gurun pasir yang berlapis-lapis. Air ini mengandung berbagai mineral dan zat yang dibutuhkan tubuh. Mineral dan elemen-elemen itu jumlahnya amat fantastis, sekitar 2 ribu miligram per liter. Di antaranya, sodium (250), kalsium (200), potassium (20), magnesium (50) sulfur (372), bicarbonate (366), nitrat (273), fosfat (0,25), clan ammonia (6).

Tak hanya itu keajaiban air Zamzam. Studi ilmiah Yang dilakukan doktor dari Universitas Yokohama Jepang, Dr. Masaru Emoto membuktikan, kalau air Zamzam yang selama berabad-abad mengalir di kawasan tempat peribadatan umat Islam itu memiliki struktur yang unik.

Dalam bukunya The True Power of Water yang laku keras di Jepang dan Amerika tersurat bagaimana air Zamzam memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa. Tak salah jika Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sebaik-baik air di permukaan bumi adalah air Zamzam. Padanya ada makanan yang menyegarkan dan penawar bagi segala penyakit”.

Menurut Masaru Emoto, air memiliki sifat sensitif namun juga reaktif. Jika dibacakan padanya kata-kata yang baik, air akan bereaksi positif. Sebaliknya, jika diberikan kata-kata buruk, maka air juga akan bereaksi sifat dan makna kata-kata tersebut.

Keunikan air digambarkan Masaru Emoto sebagai sebuah kristal yang bisa berstruktur indah heksagonal (segienam) atau bahkan kristal pecah tak beraturan. Label baik atau buruk inilah yang pada akhirnya akan menentukan jenis kristal yang akan terbentuk nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar