Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Ka’bah tanpa makan-minum, selain Zamzam. “Siapa yang telah memberimu makan?”. “Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku” Abu Dzarr menjelaskan, “Saya juga tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus”. Tambah Abu Dzarr. Lalu Nabi saw menjelaskan: ”Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”.
Nabi saw menambahkan: “Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas)
Air Zamzam memiliki struktur unik dan kemampuan penyembuhan luar biasa. Keistimewaan air Zamzam memang tak
terbantahkan. Walau setiap tahun diambil jutaan manusia dari seluruh
dunia, sumber air itu tidak pernah surut.
Berapa banyak air Zamzam yang di “kuras”
setiap musim haji? Mari kita hitung secara sederhana. Jamaah haji yang
berdatangan dari seluruh penjuru dunia pada setiap musim haji dewasa ini
berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jemaah diberi 5 liter air
Zamzam ketika pulang nanti ke tanah airnya.
Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zam-zam ke negaranya, itu saja sudah 10 juta liter. Disamping
itu selama di Mekah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan
setiap orang menghabiskan 1 liter sehari, maka totalnya sudah 50 juta
liter !!. Ini hanya gambaran saja, betapa luar biasanya air Zamzam ini dikonsumsi manusia, tanpa pernah kering!
Itulah salah satu keanehannya. Puluhan
juta liter air bisa keluar dari sumur di Mekah ini yang letaknya di
tengah padang pasir yang kering. Daerah gurun yang hujannya saja cuma 2
kali setahun. Dan air itu keluar dari sumur air yang hanya seukuran
sekitar 5 x 4 meter sedalam 40an meter, bukan dari bendungan seukuran
Waduk Ombo misalnya. Allahu akbar.
Hasil penelitian sampel air di Eropa dan
Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zamzam mengandung zat fluorida yang
punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung
obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di
kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan
garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada
air zamzam.
Itu mungkin sebabnya air Zamzam membuat
efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan.Tambahan lagi, hasil
laboratorium Eropa menunjukkan bahwa Zamzam layak untuk diminum, sehat
untuk diminum.
Keistimewaan lain, komposisi dan rasa
kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya
sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan
umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang complain. Dan air Zamzam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun seperti layaknya air PAM kita. Murni air sehat.
Tak hanya itu, hasil penelitian Dr.
Masaru Emoto dari Jepang membuktikan air Zamzam memiliki struktur unik
dan kemampuan penyembuhan yang luar biasa.
Sejarah telah membuktikan khasiat dan keistimewaan air Zamzam dari zaman ke zaman. Di sebuah cekungan bukit batu hitam
gersang, di mana curah hujan hanya 10 sentimeter per tahun, secara
teoritis sangat tak masuk akal jika di dalamnya terkandung sumber mata
air bersih yang luar biasa deras, berkhasiat, dan kaya mineral.
Meski usianya sudah lebih dari 4.000 tahun (sejak putra Nabi Ibrahim dilahirkan, pen.), mata air ini masih dapat dinikmati seluruh umat manusia hingga kini.
Kisah memancarnya air Zamzam diawali pada zaman kenabian Ibrahim. Kala itu Nabi Ibrahim yang harus
bertolak ke negeri Syam atas perintah Allah terpaksa meninggalkan
istrinya Siti Hajar dan bayinya Ismail di lembah Mekkah yang tandus.
Sekantung kurma dan air yang ditinggalkan untuk mereka berdua habis
setelah 2 hari berselang. Ketika rasa haus sudah mencapai ubun-ubun dan
si kecil Ismail menangis kehausan, bingunglah Siti Hajar.
Berlarilah Siti hajar mencari air
melintasi Bukit Shafa lalu kembali ke Bukit Marwah. Namun air yang
dicarinya tidak juga ditemukan. Namun pada putaran ke-tujuh setelah
bolak-balik Shafa dan Marwah, Siti Hajar terduduk lemas di samping
bayinya. Tiba-tiba dari tanah tempat duduk Ismail yang saat itu menangis
kuat sambil menghentak-hentakkan kakinya keluarlah air. Sang ibu yang
kaget spontan berseru, “Zummi, zummi” (berkumpullah, berkumpullah). Dari
cerita inilah kata Zamzam berasal.
Sumur air Zamzam yang tak pernah kering
dan tak tercemar ini terdapat di Gurun Saudi Arabia. Keberadaannya
senantiasa mengundang decak kagum. Bayangkan saja, sumber air zamzam
saat difoto satelit ternyata terhubungkan dengan Laut Merah atau Laut
Mati yang bersatu menuju satu titik di bawah Ka’bah.Tak heran jika air
ini tidak pernah habis sepanjang zaman.
Begitu juga seputar kejernihan dan
khasiatnya. Siapa nyana jika air Zamzam sudah mengalami proses
penyaringan sangat unik, yakni melalui bebatuan dan gurun pasir yang
berlapis-lapis. Air ini mengandung berbagai mineral dan zat yang
dibutuhkan tubuh. Mineral dan elemen-elemen itu jumlahnya amat
fantastis, sekitar 2 ribu miligram per liter. Di antaranya, sodium
(250), kalsium (200), potassium (20), magnesium (50) sulfur (372),
bicarbonate (366), nitrat (273), fosfat (0,25), clan ammonia (6).
Tak hanya itu keajaiban air Zamzam.
Studi ilmiah Yang dilakukan doktor dari Universitas Yokohama Jepang, Dr.
Masaru Emoto membuktikan, kalau air Zamzam yang selama berabad-abad
mengalir di kawasan tempat peribadatan umat Islam itu memiliki struktur
yang unik.
Dalam bukunya The True Power of Water
yang laku keras di Jepang dan Amerika tersurat bagaimana air Zamzam
memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa. Tak salah jika Rasulullah
SAW pernah bersabda, “Sebaik-baik air di permukaan bumi adalah air
Zamzam. Padanya ada makanan yang menyegarkan dan penawar bagi segala
penyakit”.
Menurut Masaru Emoto, air memiliki sifat sensitif namun juga reaktif. Jika dibacakan padanya kata-kata yang baik, air akan bereaksi positif. Sebaliknya, jika diberikan kata-kata buruk, maka air juga akan bereaksi sifat dan makna kata-kata tersebut.
Keunikan air digambarkan Masaru Emoto
sebagai sebuah kristal yang bisa berstruktur indah heksagonal (segienam)
atau bahkan kristal pecah tak beraturan. Label baik atau buruk inilah
yang pada akhirnya akan menentukan jenis kristal yang akan terbentuk
nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar